Jumat, 30 November 2012


A.    Markus Tullius Cicero dan Herbert Spencer
1.      Marcus Tullius Cicero
             Nama lain dari Marcus Tullius adalah Cicero (berasal dari bahasa latin untuk buncis,cicer) ia berkebangsaan Romawi Kuno lahir di Arpinum, sebuah kota bukit 100km (62 mil) selatan  Republik romawi pada tanggal 3 Januari 106 SM, meninggal di Formia, Republik Romawi pada tanggal 7 Desember 43 SM.  Ayahnya adalah seorang anggota order berkuda dengan koneksi yang baik di Roma, meskipun ia sebagai semi-sah tidak tidak  bisa masuk kehidupan publik, sehingga ia mengganti rugi ini dengan mempelajari secara ekstensif.  Sejak kecil Cicero sudah didik dan diarahkan pada hal-hal yang bersifat klasik dan suatu ketika siap berkarir dibidang hukum.
             Kematian Cicero karena dibunuh oleh pihak Antonius setelah terbentuk tritunggal ke-2 antara lawan itu bersama Lepidus, hal ini terjadi karena Macus Tullius Cicero memihak kepada Octavianus.  Marcus Tullius Cicero adalah seorang orator dan negarawan Romawi kuno yang umumnya dianggap sebagai ahli pidato latin dan ahli gaya prosa, selain itu ia juga sebagai pengacara, politikus dan filsuf.  Cicero lebih dikenal sebagai seorang filsuf dan negarawan hal ini disebabkan karena kecintaannya terhadap filsafat Yunani Kuno baik pra skoratik maupun post skoratik.
             Cicero menikahi Terentia yang berasal dari keluarga kaya dan kelas penguasa, kemudian pada tahun 75 SM ia menjabat sebagai questor yang membawanya kepada keanggotaan senat, merupakan dewan tertinggi kekaisaran Romawi.  Kesuksesan besar yang diraihnya pada saat ia dituntut oleh Verres Caius untuk mengurus pemerintahan ekstrim di Sisilia.  Setahun kemudian setelah ia memperoleh kesuksesan tepatnya pada tahun 69 SM ia bekerja di pekerjaan umum dan permainan (sebagai aedile) dan sebagai hakim (praetor).
             Tahun pertama menjadi anggota senat Cicero ditawari menjadi anggota ke empat dari aliansi yang terdiri dari Caesar (100-44 SM), Pompey (106-48 SM) dan Crassus (140-91 SM) yang pada akhirnya disebut dengan tiga serangkai.  Cicero secara tegas menyampaikan ketidaksukaanya untuk metode kekerasan yang digunakan oleh Caesar, hal ini menyebabkan pengasingan bagi Cicero atau dipaksa ke Makedonia, selama 16 bulan.
2.      Herbert Spencer
             Herbert Spencer lahir di Derbyshine, Midline, Inggris 27 April 1820 dan meninggal pada tanggal 8 Desember 1903 dari pasangan William dan Haerriet Spencer.  Herbert Spencer memiliki 9 saudara namun hanya Herbert Spencer yang mampu bertahan hidup karena pada saat itu keluarga Herbert Spencer sedang mengalami perlawaan sebuah penyakit yang menjadi semacam mozaik dari zaman Victorian abad ke-19.  Inggris yang memasuki revolusi industri terporosok kedalam problem negara industri yang sangat suram sekaligus memprihatinkan, karena pada saat itu bangunan pabrik tua, tidak terawat, ventelasi yang minim, kotor, penuh jelaga hitam, sempit, sumpek, limbah pabrik yang mencemari udara dengan asap hitam, sanitasi yang tidak terawat serta jalanan yang buruk.
             Herbert Spencer pada usia 17 tahun sudah menjadi seorang insinyur  sipil disebuah perusahaan kereta api di London dan Birmingham dan kemudian menjadi wakil kepala bagian mesin karena ia memiliki kemampuan baik dalam ilmu mekanika, sehingga hal ini pula  yang mempengaruhi imajinasinya dalam bidang ilmu pengetahuan terutama dibidang biologi, masyarakat dan ilmu sosial.  Tulisan pertama yang dihasilkan Herbert Spencer adalah On The Proper Sphere of Goverment dibidang ilmu sosial pada saat ia menjadi seorang insiyur yang kemudian dimuat di majalah Non Comformist pada tahun 1842 kemudian tahun 1848 tulisan tersebut dimuat di majalah ekonomi terkemuka yang berbasis di London yakni The Economist
             Tulisan-tulisan yang dimuat oleh Herbert Spencer mendapat sambutan hangat dari para pembaca sehingga mereka akan membayar terlebih dahulu sebelum tulisan itu dimuat.  Fenomena seperti ini membut Herbert Spencer berfikir untuk beralih profesi menjadi seorang penulis ilmu pengetahuan di bidang sosial, sehingga pada usia 28 tahun Herbert Spencer menjadi wakil direktur majalah The Economist.  Melalui majalah ini Herbert Spencer banyak bertemu dengan orang-orang terkenal pada masa itu seperti Thomas Huxley dan George Eliot.
             Kemampuan Herbert semakin terasah setelah ia beralih profesi hal ini terlihat pada saat ia berusia 30 tahun dengan menerbitkan buku perdananya yang berjudul Social Static, kemudian tiga tahun kemudian Herbert Spencer memutuskan untuk hanya berfokus pada ilmu pengetahuan, dimana hal ini didukung oleh banyaknya harta yang diwariskan oleh pamannya yakni Thomas Spencer sehingga ia tidak lagi bekerja namun hanya berkonsentrasi pada menulis.  Keberhasilan Herbert Spencer dalam menulis karena kegemarannya dalam membaca buku juga sebagai kolektor yang tekun mengumpulkan fakta-fakta, baik informasi, membuat sistematika atau klasifikasi data tentang masyarakat dimanapun didunia ini.
B.     Pendidikan
1.      Marcus Tullius Cicero
             Cicero mengenyam pendidikan di Roma untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik, hal ini dilakukan oleh sang ayah setelah melihat ketertarikan dan kegemarannya dalam membaca tulisan-tulisan di perpustakaan sang ayah, sehingga selain Cicero mendapatkan pendidikan yang terbaik di Roma juga agar mampu meningkatkan status sosial mereka.  Tahun 79 SM Cicero belajar ke Rhodes untuk memperdalam tentang filsafat dan retorika termasuk ajaran para stoisisme, selain ke Rhodes Cicero juga pergi ke Athena untuk belajar, tahun 76 SM ia kembali ke Roma.
2.      Herbert Spencer
             Pedidikan yang dijalani oleh Herbert Spencer dirumahnya adalah pendidikan teknik dan bidang utitarian bukan seni dan humaniora, kemudian pendidikannya dilanjutkan setelah ia menjadi sebagai insinyur dan wakil kepala bagian mesin di perusahaan kereta api di London dan Birmingham.
C.    Pemikiran/Teori-teori
1.      Marcus Tullius Cicero
             Cicero adalah pemikir besar Romawi  tentang negara dan hukum.  Pemikiran Cicero banyak dipengaruhi oleh karya-karya plato dan filsafat kaum Stoa.  Hampir semua karya Cicero tentang filsafat, politik, atau retorika (ilmu berbicara) adalah dalam bentuk dialog.  Mereka ditulis dalam bahasa latin elegan, beberapa di khususkan untuk agama, etika, dan mata pelajaran filsafat lainnnya.  Karangan-karangan yang dihasilkan oleh Cicero sangat berharga karena didalamnya direproduksi teori dari banyak filsuf Yunani terkemuka seperti Stoa dan Epikuros.  Karya lain dari Cicero adalah teori politik terutama “De Republica” (54-51 SM) tentang negara dan “De Legibus” tentang hukum dan undang-undang yang dimulai pada tahun 52 SM.
             Buku Cicero yang terkenal adalah De republica (Commenwealth), dimana buku ini memiliki kemiripan dengan buku Plato yang berjudul Republic tentang asal mula terbentuknya sebuah negara. Isinya berbentuk dialog antar para sahabat.
             Lima ajaran utama Cicero tentang politik sebuah negara adalah (utariromauli.wordpress.com) :
a.       Mengkonfrontasi pertanyaan kewajiban para filsuf dalam negara;
b.      Membahas tentang sifat persemakmuran (commentwealth);
c.       Diskusi tentang hukum alam;
d.      Pembelaaan keadilan sebagai sebuah atribut universal dari akal dan dapat diakses oleh semua makhluk rasional;
e.       Mendiskusikan ciri-ciri penguasa yang baik, moral baik dan sifat praktis penguasa menjadi kekuatan yang dapat memberi motivasi.
             Pandangan Cicero negara adalah suatu kenyataan yang harus ada dalam kehidupan manusia.  Negara disusun oleh manusia berdasarkan atas kemampuan rasionya, khususnya rasio murni manusia yang disesuaikan dengan hukum alam kodrat.  Cicero dalam bukunya De Republika  (On the Commonwealth) menawarkan bentuk negara yang menganut sistem konstitusi campuran yaitu sebuah konstitusi yang menggabungkan dari berbagai kebaikan sistem politik yakni monarki, aristrokasi dan demokrasi.
             Monarki dimata Cicero adalah keberadaan seorang raja layaknya seorang bapak yang akan mengayomi anak-anaknya, namun rakyat memiliki bagian yang terlalu kecil dan suara yang tidak signifikan dalam administrasi (monarki menjadi tirani).  Aristrokasi menurut Cicero memiliki kebijaksanaan akan memimpin dan  membimbing negara, namun kebebasan rakyat terlalu dibatasi karena tidak dilibatkan dalam pembagian kekuasaan politik (aristokrasi menjadi pluktorasi atau ologharki), sedangkan demokrasi memiliki ruang pada rakyat untuk aktif berpartisipasi dalam kehidupan politik (demokrasi menjadi hukum rimba).
             De Legibus merupakan buku Cicero tentang hukum alam.  Cicero mendefinisikan hukum adalah nalar tertinggi yang ditanamkan ke alam untuk memerintahkan apa yang harus dilakukan dan melarang hak sebaliknya.  Hukum adalah kekuatan alamiah, ia merupakan pikiran dan nalar manusia yang cerdas, standar yang digunakan untuk mengukur keadilan dan ketidakadilan.  Cicero menekankan bahwa apapun yang dibuat oleh manusia atau tradisi apapun yang mereka praktekkan, yang tidak sesuai dengan hukum alam itu tidak absah, dengan demikian manusia buka merupakan subjek abadi hukum yang dibebankan kepadanya melainkan hanya untuk “hukum alam” yang diberikan kepada dirinya sendiri.
             Cicero menganggap adalah sebagai pondasi mutlak yang krusial bagi pendidikan dan keluhuran sipil, kesatuan dan ketertiban negara, karena agama memberikan kewenangan kepada negara sehingga memungkinkannya memerintah loyalitas dan kepatuhan dari warga negara.
             Karya-karya Cicero juga sampai batas tertentu didasarkan pada ide-ide Yunani, namun dasarnya diperkuat oleh jenius Romawi seni untuk seni pemerintah dan pengalaman yang cukup.
2.      Herbert Spencer
             Ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh Herbert Spencer tidak hanya dibidang sosial namun juga dibidang filsafat dengan mengembangkan aspek utiliter dan evolusioner, ia seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal klasik terkemuka selain itu ia juga orang yang pertama memperkenalkan pemikirannya tentang konsep Survival of The Fittest (yang kuatlah yang akan menang) dalam bukunya Social Static pada tahun 1850, dia yakin bahwa kekuatan power hidup manusia adalah sarana untuk menghadapi ujian hidup serta menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan sosial maupun fisik.  Seleksi alam yang kuatlah yang menang menjadi prasyarat manusia menuju puncak kesempurnaan dan kebahagiaan.   Konsep ini untuk menggambarkan kekuatan fundamental ilmu biologi yang menjadi dasar perkembangan evolusioner.  Survival of The Fittest merupakan konsep yang dipengaruhi karya Thomas R.Malthus mengenai tekanan kependudukan (An Eassy on the Principle of Population) yang berisi tentang perjuangan untuk bertahan bagi suatu masyarakat atau bagi beberapa masyarakat agar menghasilkan keseimbangan karena perubahan yang terjadi dari keadaan homogen yang tidak terpadu menjadi heterogen yang terpadu (manusia mengalami evolusi dari sebuah kesederhanaan ke hal yang lebih kompleks).
             Menurut Horton dan Hurt dalam Ahmad Najip, Herbert Spencer dan Darwin melihat adanya persamaan antara evolusi organisme dan evolusi sosial.  Pandangan Herbert Spencer dalam evolusi sosial terkenal dengan sebutan Darwinisme sosial atau Social Darwinism.  Dawrinisme sosial menggambarakan  bahwa perubahan dalam masyarakat berlangsung secara evolusioner (lama) yang dipengaruhi oleh kekuatan yang tidak dapat diubah oleh prilakui manusia, dengan kata lain evolusi sosial atau darwinisme sosial ini adalah serangkaian perubahan sosial dalam masyarakat yang berlangsung dalam waktu yang lama yang berawal dari kelompok suku atau masyarakat yang sederhana dan homogen kemudian secara bertahap menjadi kelompok suku atau masyarakat yang lebih maju dan akhirnya menjadi masyarakat yang homogen dan kompleks.  Herbert Spencer yakin bahwa masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitif ke masayarakat industri.
             Darwinisme sosial dapat digolongkan kedalam empat kelas yaitu :
a.       Teori Naluri
       Menurut teori ini kesatuan masyarakat dan koherensinya disebabkan oleh suatu kecenderungan biologis dalam diri manusia, yaitu suatu naluri sosial yang disebut herd instinct atau gregarius instinct (naluri kelompok) yang membuat manusia mengakui dan menyukai teman-teman sesama.  Struggle for life  senantiasa menonjol,  dimana ia merasa diri mereka terancam oleh orang lain yang hendak memakai dia demi bisa bertahan hidup.  Keadaan ini telah menyebabkan bahwa oleh alam sendiri membentuk bada fisik dan badan sosial.
b.      Teori ras
       Ludwig Gumplowich (1838-1909) memiliki teori perang, dimana ia berkeyakinan bahwa telah menemukan didalam Darwinisme yang menyikapi seluruh sejarah.  Darwin telah membuktikan adanya evolusi biologis yang melalui tahap-tahap seleksi dan adaptasi.  Teori ini diterapkan oleh Gumplowicz pada sejarah, menurut Gumplowicz sejarah adalah proses seleksi terus menerus, dimana golongan yang paling sehat dan kuat pada akhirnya selalu menang.
c.       Teori determinasi
       Banyaknya teori monokausal yang bermaksud untuk mengembalikan seluruh kehidupan sosial pada suatu faktor penyebab.  Teori determinasi Fredric Le Play (1806-1882) patut untuk diperhatikan.  Ia menginginkan pemulihan keadaan ketertiban dalam negeri, namun ia menghadapi masalah bagaimana cara mengembalikan orang-orang merasa aman.  Ia memiliki pendapat terhadap jawaban permasalahan tersebut yakni hal itu menyangkut keluarga.  Struktur keluarga dan pola relasi-relasi kekeluargaan langsung menentukan apakah masyarakat terdiri bukan dari individu-individu melainkan dari keluarga-keluarga.
d.      Teori-teori evolusi
       Pemakaian konsep evolusi berarti melihat kembali waktu-waktu lampau yaitu ke suatu keadaan dahulu, lalu menelusuri tahap-tahap pendahuluan yang telah dilalui sebelumnya.  Ada beberapa tinjauan dari teori evolusi pada abad lampau.  Tinjauan-tinjauan tersebut antara lain:
1)      Evolusionisme
             Evolusionisme berarti proses peningkatan ke arah tercapainya keadaan yang lebih sempurna.  Leonardo T. Hobhouse (1864-1929) pengarang Mind and Evolution, Morals  and Evolution (1906) dan Social Development (1942).  Dari segi sosiologi buku yang terakhir ini penting, ia menolak teori evolusi ekstrem yang langsung menerepkan konsep-konsep Darwin.  Ia berpendapat bahwa teori-teori evolusi yang ekstrem tidak mungkin menghasilkan pengertian baik tentang masyarakat.  Sebaliknya pengertian dikaburkan, itulah sebabnya Hobhouse mencoba menyusun sejumlah ukuran atau indikator objek bagi evolusi suatu masyarakat.
2)      Involusionisme
             Kata involusi berarti kemunduran, jadi involusionisme adalah ajaran bukan manusia yang mengalami kemunduran.  Hal ini terjadi pada saat seperti memcahkan masalah kehidupan dan kebudayaannya tidak senantiasa menunjukkan kemajuan terus-menerus.
             Sosiolog perancis yang bernama Vacher de Lapouge dalam bukunya Les Selection Socialis mengatakan bahwa proses pembudayaan semakin menjauhkan dan mengasingkan manusia dengan alam.  Terpengaruh oleh Rousseau dan pengikutnya dari zaman romantic dan program mereka berupa “kembalilah ke alam” ia mengajarkan bahwa alam berarti “evolusi” sedangkan kebudayaan berarti “involusi”.  Pokok-pokok dari tiap kebudayaan bersifat antisosial.  Kebudayaan tidak mengejewantahkan sosialitas manusia dan tidak merupakan tanda kebesaran dan kehormatannya.  Sebaliknya, kebudayaan menghambat dan merusak tiap-tiap evolusi dan perkembangan yang sejati.
             Involusionisme dalam hal ini ada adanya paham ketertutupan atau ketidaksipan suatu kelompok masyarakat untuk menerima terhadap hal-hal baru guna kemajuan dan perkembagan kebudayaan maupun peradaban sosial masyarakat setempat.
3)      Teori-teori sinkritistis
             Nocholas Danilevski (Rusia,1822-1885) menerbitkan sebuah buku pada tahun1869 yang berjudul Russia and Europa yang menyebutkan tiga perubahan besar peradaban dunia yang masing-masing mempunyai riwayat hidup yang kurang lebih sama hidupnya dengan organisme yaitu masa muda, masa dewasa dan masa runtuh.   Perbedaan itu masing-masing memiliki ciri-ciri yang unik dan istimewa diwaktu mereka dewasa, misalnya masyarakat Yunani menjadi unik dibidang kesenian dan filsafat, masyrakat Romawi dibidang hukum dan organisasi politik.

             Karya-karya yang dihasilkan oleh Herbert Spencer menurut Koentjaraningrat dalam Ahmad Najip mendasarkan konsepsi bahwa seluruh alam, baik yang berwujud organis, nonorganis maupun superorganis berevolusi kerena dorongan kekuatan mutlak yang kemudian disebut dengan evolusi universal.  Herbert Spencer menekankan pentingnya pendekatan bagi seluruh gejala alam yang ada serta meningkatkan pendekatan bagi pengkajian kehidupan sosial (Ahmadnajib.wordpress.com), dalam kutipan yang sama ia juga memperkenalkan pendekatan yang baru yaitu pendekatan empiris dengan data konkret yang memisahkan antara agama dan metafisik dengan ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan oleh siapa saja dan kapan saja dengan hasil yang sama.  Pendekatan empiris yang diperkenalkan oleh Herbert Spencer mendapat tantangan dari para pemuka agama, menyadari hal yang demikian menurut Siahaan dalam Ahmad Najib akhirnya Herbert Spencer melakukan rekonsiliasi antara ilmu pengetahuan dan agama, dimana ia membedakan fenomena kedalam kedua kelompok yakni fenomena atau kejadian yang dapat diketahui (pengalaman nyata yang mudah diterima oleh akal manusia) dan fenomena atau kejadian yang tidak dapat diketahui (hal-hal atau kejadian yang berada diluar ilmu pengetahuan dan konsepsi manusia).
             Herbert Spencer terus berusaha mencari sumber-sumber asli dan menganalisis perkembangan aneka ragam ide yang tercatat didalamnya, dimana ia memulai dengan tiga garis besar teorinya yakni (Ahmadnajib.wordpress.com) : materi yang tidak dapat dirusak, kesinambungan gerak, serta tenaga dan kekuatan yang terus menerus.  Herbert Spencer menyebutkan adanya empat dalil dari kebenaran universal (Ahmadnajib.wordpress.com), seperti :
a.       Kesatuan hukum dan kesinambungan antara kekuatan-kekuatan yang tidak pernah muncul dengan sia-sia dan abadi;
b.      Kekuatan ini tidak musnah akan tetapi ditransformasikan kedalam bentuk persamaan yang lain;
c.       Segala sesuatu yang bergerak sepanjang garis setidak-tidaknya akan dirintangi oleh sesuatu kekuatan yang lain;
d.      Ada sesuatu irama dari gerakan atau gerakan alternatif.

D.    Aplikasi/Penerapan Teori dengan Kehidupan Saat ini
1.      Marcus Tullius Cicero
             Ajaran Cicero tentang kehidupan politik :
a.       Mengkonfrontasi pertanyaan kewajiban para filsuf.  Cicero dalam hal ini menginginkan kebijaksaaan atau ikut serta dalam sebuah negara.  Para pemikir (khususnya pemikir tentang politik) sudah banyak terlibat dalam masalah kenegaraan.
b.      Tentang persemakmuran (commonwealht), menurut Cicero hal ini adalah urusan rakyat.  Manusia adalah makhluk sosial alami dan membentuk masyarakat politik.  Hal ini sesuai dengan keadaan masyarakat sekarang, dimana ditemukan banyaknya organisasi-organisasi politik maupun lembaga-lembaga masyarakat yang berjalan sebagai mediator antara rakyat dengan pemerintah guna kepentingan rakyat serta mengamati jalannya pemerintahan, sehingga masyarakat juga berperan sebagai corrector selain lembaga-lembaga resmi pemerintahan.
c.       Hukum alam, menurut Cicero adalah konvensi-konvensi relatif yang hanya melayani kepentingan  mereka yang berkuasa.  Fenomena yang terliat sekarang ini mengalami hal yang memiliki kemiripian dengan ajaran Cicero ini.  Banyaknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang tidak hanya dilakukan oleh rakyat namun juga para pimpinan, kebjiksanaan dan penerapan hukumu lebih dominanan diterapkan kepada para rakyat.
d.      Pembelaan keadilan sebagai sebuah atribut universal dari akal dan dapat diakses oleh semua mahkluk rasional.  Pembelaan keadilan ini berhubungan dengan kesetian para pemimpin dalam membawa negara dan rakyatnya kepada kesejateraan semua aspek kehidupan, namun pada kenyataaan yang terjadi saat ini terlihat kesetian untuk melakukan hal yang demikian sudah sangat sulit untuk terjadi, hal ini disebabkan karena gaya kepemimpinan yang mengetengahkan kepentingan pribadi maupun golongan tertentu.
e.       Mendiskusikan ciri-ciri penguasa yang baik.  Menurut Cicero seorang penguasa yang baik meliputi baik moral maupun sifat, dimana dengan kebaikan yang dimiliki ini maka seorang penguasa mampu menjadi motivator bagi rakyatnya, namun dalam realita saat ini seorang pemimpin masih belum sepenuhnya menjadi seorang motivator bagi rakyatnya.
       Ajaran Cicero selain yang tertulis diatas juga ada ajaran lain tentang asal mula terbentuknya sebuah negara yakni dengan melalui perjanjian masyarakat dan kontak sosial.  Ajaran Cicero tentang terbentuknya sebuah negara ini juga memiliki persamaan dengan kenyataan yang terjadi pada masa sekarang.
2.      Herbert Spencer
             Teori evolusi Herbert Spencer yang mengatakan bahwa manusia mengalami evolusi dari hal yang sederhana ke hal yang lebih kompleks maka jika dilihat sekarang terdapat keselarasan antara teori yang dikemukakan dengan  kenyataan saat ini, dimana manusia dalam melaksanakan aktifitas menginginkan hal-hal yang mampu mempermudah setiap aktifitas yang dilakukan, sehingga hal ini menyebabkan perubahan struktur dan fungsi pada kehidupan manusia karena pada awalnya pekerjaan tersebut dikerjakan oleh manusia berubah menjadi tenaga mesin.
             Selain itu Herbert Spencer juga memiliki pemikirannya tentang konsep Survival of The Fittest (yang kuatlah yang akan menang).  Menurut saya pemikiran Herbert Spencer tentang hal ini masih sangat sesuai dengan keadaan sekarang hanya saja dalam konteks atau kepentingan yang berbbeda.  Pada saat itu konteks ini berhubungan dengan bagaimana cara manusia memperthankan hidupnya ditengah ketidakmajuan peradaban namun sekarang konteks tersebut berhubungan dengan bagaimana cara seseorang atau sekolompok orang dalam memperoleh keuntungan atau kepentingan individu maupun kelompokl-kelompok tertentu.  Siapapun yang memiliki keuatatan dalam mengarahkan atau menarik perhatian dan dukungannya maka merekalah yang akhirnya akan menjadi pemenang.










 

BAB II
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
1.      Marcus Tullius Cicero adalah seorang orator, negarawan Romawi kuno, ahli pidato latin, ahli gaya prosa, pengacara, politikus dan filsuf, namun ia lebih dikenal sebagai seorang filsuf dan negarawan.
2.      Hasil pemikiran Marcus Tullius Cicero tertuang dalam buku De Republic (bertema tentang politik dan keadilan) dan De Legitas (tentang hukum alam).
3.      Herbert Spencer adalah seorang filsuf Inggris, seorang pemikir teori liberal klasik terkemuk, ia juga yang menjadi orang pertama memperkenalkan konsep Survival of The Fittest pada tahun 1850. 
4.      Teori evolusi Herbert Spencer dikenal dengan Survival of The Fittest, yang mengatakan bahwa manusia mengalami evolusi dari hal yang sederhana ke hal yang lebih kompleks.

DAFTAR PUSTAKA

Hendra, Najip,SP. 2011. Herbert Spencer Peletak Dasar Teori Evolusi Universal, (Online), (http://ahmadnajip.wordpress.com/2011/11/18/herbert-spencer-peletak-dasar-teori-evolusi-universal/), diakses tanggal 17 September 2012.
Indonesia.com.mobile, (Online), (http://indonesia.com/f/89052-sejarah-marcus-tullius-cicero/) diakses tanggal 17 September 2012

Ipahiepeh Blog. 2011. Mengenal Pemikiran Herbert Spencer, (Online), (http://ipehipeh.blog,fisip.uns.ac.ad/2011/06/04/mengenal-pemikiran-herbert-spencer/), diakses 19 September 2012.

Marcus Tullius Cicero Biography-life,family,death,young,son,informastion,born, house,marriage,time, (Online), (http://www.notablebiogrphies.com./Ch-Co/Cicero-Marcus-Tullius.html), diakses tanggal 17 September 2012

Rahman, Mujibror. Tokoh Sosiologi Herbert Spencer, (Online), (http://id.shvoong.com/social-sciences/sociolgy/2120892-tokoh-sosiologi-herbert-spencer-/), diakses tanggal 17 September 2012.

Siturus, Utari Romauli, 2012. Pemikiran Marcus Tullius Cicero, (Online),   (http://utariromauli.wordpress.com./2012/05/03/pemikiran-marcus-tullius-cicero/ ), diakses tanggal 18 September 2012

Waruwu, Maruwu. 2009. Cicero Filsuf dan Negarawan Sejati, (Online), (http://niasmembangun.blog.com/2009/09/27/cicero-filsuf-negarawan-sejati/) diakses tanggal 18 September 2012

Wikipedia. Cicero-Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, (Online), (http://idm.wikipedia.org/wiki/cicero/), diakses tanggal 18 September 2012.

Wikipedia, Herbert Spencer-Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas, (Online), (http://id.m.wikipedia.org./wiki/herbert_Spencer), diakses tanggal 19 Septemberr 2012

2008. Mengenal Pemikiran Herbert Spencer Cari Ilmu Online, (Online), (http://massofa.wordpress.com/2008/03/11/mengenal-pemikiran-herbert-spencer/), diakses tanggal 17 September 2012.